Malam ini tepatnya tanggal 17 Oktober 2011 pukul 20.30 di depan pertigaan bangunan Mitra 2,merupakan peristiwa yang tidak bisa aku lupakan dalam benakQ saat ini karena sepertinya saya juga merasakan apa yang tengah terjadi. Hal yang ini jelas memberikan kesan kalau saya merupakan pihak yang salah. Namun kejelasan fakta dan korban yang menjadikan hal ini bisa kembali baik di akhirnya.
Tabrakan ini berawal dari jalan raya blimbing menuju alun-alun kota. Awalnya lancar saja perjalanan dengan kondisi yang sepi dan tidak ada kepadatan yang berarti. Cukup bisa jika digunakan untuk bermain kebut-kebutan. Namun ada yang berbeda di malam yang sunyi kali ini dan itu memang benar apa adanya.
Saat akan mendekati stopan pertigaan MITRA 2,mataku mulai teralihkan ke cewe yang menggunakan mio putih (sepertinya baru pulang kerja dan kelihatan lesu dan capek). Namun hal itu berlalu saja dan saya berhenti di traffic light yang di seberangnya ada pos polisi. Eh,ternyata cewe yang tadi berhenti juga di sampingku dengan jarak 1 meter. Saat lampu sudah menyala hijau dan menandakan untuk jalan,saya mulai berjalan perlahan namun pasti ke arah lurus ke depan. Namun saya kaget saat baru 5 meter jalan. Tiba-tiba cewe yang mengendarai mio putih itu terperosok ke depan dan berada di jalur yang saya lalui. Saya kaget dan hanya bisa mengerem ndadak.
kasihan melihat cewe tersebut,kemudian saya meminggirkan sepeda saya ke tepi dan khendak menolong cewe tersebut. Namun yang ada malah saya yang di tuduh menyerempet cewe tersebut dan menabraknya. Takjub mendengar hal itu saya berusaha mengelak namun tak kuasa karena kalah suara. Di saat itulah juga datang polisi yang menghampiri saya (ada 3 polisi).Wah bakal jadi gimana nih aku dengan kondisi yang seperti ini. Ini membuatku nervest , takut dan gak karuan. Namun aq ingat kata AYAHKU "Kamu boleh berani jika kamu memang benar". Udah belum punya SIM di tambah lagi aq di tuduh telah menabrak dan mencederai pengendara lain. Namun aq berusaha menenangkan hatiku dan pikiran.
Saat di pos polisi aku di kiranya bohong dan tidak mau mengakui akan kesalahanku. Ya aq terpaksa diam dan menunggu supaya bisa berbicara. Setelah 15 menit saya diam lalu saya di beri kesempatan bicara dan saya ceritakan fakta yang sebenarnya ;
"saya ini tidak menyerempet nona ini,melainkan nona ini yang terperosok ke depan jalur saya dengan posisi deperti ini. Yang saya tau ini kesalahan pengendara mobil yang ada di depan kami. Karena terlalu mendadak dalam mengerem dan mengakibatkan kecelakaan ini. Lha posisi saya saat itu berada di sisi kanan nona ini,jadi bagaimana saya mau menyerempet sedangkan saya udah ada di depan nona ini." Statement saya.
"iya,pak mas ini gak menabrak atau menyerempet saya,melainkan saya terperosok ke depan karena berusaha menghindari mobil di depan. Ini terjadi karena mobil di depan saya mengerem mendadak. Mungkin jika mas ini tidak berhenti,wah nanti bisa-bisa bakal ada kendaraan laen yang menerjang saya" mbak-mbak yang pakai mio putih tsb.
"oalah begitu donk ceritanya,y udah mas. Tak kira mas yang nabrak,karena tadi saksi ada yang bilang begitu. Ya udah ,masnya silahkan boleh meninggalkan pos. Maaf ya kalau tadi salah paham.Maklum saja namanya juga manusia" kata pak polisi yang cukup bijak menurut saya.
Meskipun begitu saya tetap saja tidak bisa melupakan hal tersebut,semoga aja pengemudi mobil itu bisa sadar akan kesalahannya dan mbak-mbak yang pakai mio putih itu bisa segera sehat lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar