Dalam kehidupan
sehari – hari kita ada dalam kondisi dan sebuah lingkungan yang
berbeda. Lingkungan keluarga , lingkungan kerja , lingkungan sahabat
dan lingkungan kampung. Keseringan kita ada di dalam berbagai
kalangan atau lingkungan. Itu membuat kita peka , mengerti dan
mengetahui kondisi dari dari setiap lingkungan tempat kita berada
saat itu. Dari sini kita belajar untuk peka dan respon terhadap
personal dan kondisi yang ada di dalamnya.
Dari kebiasaan
inilah bisa di jadikan media pembelajaran kita atau individu lainnya
untuk menjadi orang yang usefulness(bermanfaat
dan dapat di andalkan). Kenapa demikian ? Ini alasan bagi orang yang
pengertian dan paham situasi untuk bisa menyesuaikan dengan kondisi
lingkungan yang sedang di tempati dan menjadi orang yang sangat
membantu untuk personal lainnya. Dari orang – orang yang usefulness
ada kecenderungan untuk selalu di butuhkan dan cari oleh orang –
orang yang sering di sekitar mereka. Mereka merasakan bahwa dengan
adanya kehadiran orang yang usefulness itu
sangat di perlukan karena adanya rasa nyaman dan enjoy .
Namun
di tengah zaman ini yang masanya globalisasi dan pergaulan yang
bebas. Seakan – akan hal ini (usefulness)
mulai terlupakan karena setiap individu lebih mementingkan dirinya
sendiri. Mereka melupakan ini karena lebih mengikuti atau lebih
senang dengan dunia maya (internet)
dan ini menjadikan individu itu pasif dan ada kecenderungan untuk
malas. Memang tidak semua anak muda zaman sekarang seperti itu. Tapi
perlu di garis bawahi juga bisa saja soft skill
(usefulness)
bisa pudar dan menghilang.
Jadi yang perlu kita
kiatkan dalam pembentukan soft skill usefulness ialah kemauan
yang besar dari dalam diri sendiri personal itu sendiri dan adanya
pendidikan soft skill serta pendampingan dalam proses pembelajaran
soft skill. Caranya memang susah – susah gampang tapi ini perlu
perhatian khusus untuk membentuk karakter individu yang good
person.
Salah satu contoh
individu yang memiliki soft skill usefulness yaitu sbb :
- Senang melibatkan dirinya pada kegiatan atau aktivitas – aktivitas yang membangun.
Yang di maksud
ialah keikutsertaan diri dalam aktivitas yang membangun atau yang
sifatnya ada nilai manfaat yang besar bagi banyak orang atau
masyarakat luas jika berhasil di kerjakan. Banyak hal yang bisa di
lakukan dalam hal ini yaitu dengan keikutansertaan dalam sebuah LSM
pecinta alam. Ini membuat kita bisa belajar banyak hal mengenai apa
yang alam ini butuhkan dan tahu bagaimana cara untuk melestarikan
alam ini sebaik mungkin dengan kondisi saat ini yang masyarakat
sendiri mulai melupakan alam. Atau kita bisa ikut menjadi relawan
jika ada sebuah tragedi besar atau musibah besar yang terjadi di
salah satu tempat di negara ini seperti saat tsunami aceh,gempa di
bantul yogyakarta dan runtuhnya jembatan mahakam 2.
Sikap usefulness
itu sendiri tidak terpaku dalam tindakan yang tertera di atas,tapi
kita juga bisa ikut tapi dalam bentuk materi atau pengadaan barang
yang di butuhkan. Mungkin hal – hal yang tertera di atas kelihatan
rumit,sebenarnya ada yang lebih simpel lagi bagi kita khususnya
mahasiswa,yaitu ikut dalam kegiatan kampus serta terjun juga ke
oragnisasi di UKM tapi dengan niat yang positif.
- Menawarkan diri untuk membantu orang lain.
Penawaran bantuan
ini digunakan untuk meringan pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang
kita tawari bantuan. Ini juga bisa digunakan sebagai media untuk
mendekatkan diri dengan personal tersebut dan menjalin hubungan baik.
Inilah mengapa individu bisa cepat akrab jika salah satu dari mereka
menawarkan bantuan. Dan ini juga bisa sebagai salah satu untuk
mengenal dan memahami karakter dari individu tersebut.
Sebenarnya banyak
sekali sikap – sikap yang di tunjukkan oleh orang yang mempunyai
soft skill usefulness. Namun kunci dari pembelajaran dan
penerapan usefulness ialah proaktif , tanggap dan respon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar